Pembulatan dan Bentuk Baku Pecahan ~ Matematika Akuntansi -->

Thursday, September 1, 2016

Pembulatan dan Bentuk Baku Pecahan

Hallo temen-temen !!
Kali ini gue bakalan berbagi materi tentang Pembulatan dan Bentuk Baku Pecahan. Yo simak !!

1. Pembulatan Pecahan

Perhatikan aturan pembulatan pecahan desimal berikut ini :
  • Apabila angka yang akan dibulatkan lebih besar atau sama dengan 5, maka dibulatkan ke atas ( angka di depannya atau di sebelah kirinya ditambah dengan 1)
  • Apabila angka yang akan dibulatkan kurang dari 5, maka angka tersebut dihilangkan dan angka di depannya (disebelah kirinya) tetap.
Contoh :
Bulatkan pecahan desimal berikut sampai dua tempat desimal !
  • 0,7921
  • 6,326
  • 1,739
Penyelesaian :
  • 0,7921 = 0,79 (angka 2 < 5 dihilangkan )
  • 6,326 = 6,33 (angka 6 > 5, maka angka 2 dibulatkan ke atas )
  • 1,739 = 1,74 ( angka 9 > 5, maka angka 3 dibulatkan ke atas )
Untuk menghindari kesalahan dalam pembulatan jangan membulatkan bilangan dari hasil pembulatan sebelumnya. Perhatika contoh berikut :
3,63471 = 3,635 (benar, pembulatan sampai 3 tempat desimal)
3,63471 = 3,46 (salah, seharusnya pembulatan dilakukan dari bilangan semula)
3,63471  = 3,63 (pembulatan sampai 2 tampat desimal)

2. Menaksir Hasil Operasi Hitung Pecahan

Pada bab 1, kalian telah mempelajari cara menaksir hasil perkalian dan pembagian pada bilangan bulat. Hal tersebut juga berlaku untuk menaksir hasil perkalian dan pembagian pada bilangan desimal.
Perhatikan contoh berikut :'
Taksirlah hasil operasi pada bilangan pecahan berikut :
  • 3,23 x 2,61
  • 15,20 x 3,14 
  • 83,76 x 12,33
  • 311,95 x 26,41
Penyelesaian :
  • 3,23 x 2,61 taksiran : 3x 3 = 9
  • 15,20 x 3,14 taksiran : 15 x 3 = 45
  • 83,76 : 12,33 taksiran : 84 : 12 = 7
  • 311,92 : 26,41 = 312 : 26 = 12

3. Bentuk Baku Pecahan

Dalam bidang ilmu pengetahuan alam, sering kali kalian menemukan bilangan-bilangan yang bernilai sangat besar maupun sangat kecil. Hal ini terkadang membuat kalian mengalami kesulitan dalam membaca ataupun menulisnya.
1. Panjang jari-jari neutron kira - kira :
0,000 000 000 000 00137 m.

2. Jumlah molekul dalam 18 gram air adalah :
602.000.000.000.000.000.000.000.
Untuk mengatasi kesulitan tersebut, ada cara yang lebih singkat dan lebih mudah, yaitu dengan menggunakan notasi ilmiah yang sering disebut penulisan bentuk baku. Dalam penulisan bentuk baku, digunakan aturan - aturan seperti pada perpangkatan bilangan. Perhatikan perpangkatan pada bilangan pokok 10 berikut ini.
101 = 10
102 = 10 x 10 = 100
103 = 10 x 10 x 10 = 1.000
104 = 10 x 10 x 10 x 10 = 10.000
106 = 10 x 10 x 10 x 10 x 10 x 10 = 1.000.000
100 = 10
10-1 = 1/101 = 1/10
10-2 = 1/102 = 1/100
10-3 = 1/103 = 1/1.000
dan seterusnya.
Jika dituliskan dalam bentuk baku maka diperoleh :
1. Panjang jari-jari neutron = 0,000 000 000 000 00137m = 1,37 x 10-15m;
2. Jumlah molekul dalam 18 gram air adalah :
602.000.000.000.000.000.000.000 = 6,02 x 1023
Secara umum, ada dua macam aturan penulisan bentuk baku satuan bilangan, yaitu bilangan antara 0 sampai dengan 1 dan bilangan yang lebih dari 10 sebagai berikut.
Bentuk baku bilangan lebih dari 10 dinyatakan dengan a x 10n dengan 1 < a < 10 dan n bilangan asli. Bentuk baku bilangan antara 0 sampai dengan 1 dinyatakan dengan a x 10-n dengan 1 < a < 10 dan n bilangan asli.
Contoh :
Nyatakan 635.000 dalam bentuk baku.
Penyelesaian :
635.000 = 6,35 x 105
Nah segini dulu ya artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada kesalahan. Baca juga lanjutan dari artikel ini tentang Menyelesaikan Masalah Sehari-hari yang Berkaitan dengan Pecahan
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Materi ini dikutip dari buku matematika konsep dan aplikasinya karangan Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni.

Jika ingin bertanya secara privat, Silahkan hubungi no 085709994443 dan untuk berkomentar silahkan klick link di bawah ini 👇